LINIMASA - Presiden Rusia, Vladimir Putin menyebut jika Washington sedang berusaha mencoba menggerakan dunia secara tertutup agar sesuai dengan kepentingannya.
Hal itu diungkapkan Putin dalam wawancaranya dengan salurah TV Rossiya-1 pada Minggu, 26 Februari 2023. Rusia hanya ingin menciptakan dunia multipolar yang tidak mengiblat ke Amerika Serikat.
Bahkan, Putin menyebut jika Amerika sangat sadar dengan keegoisan mereka.
“Namun, untuk saat ini, mereka telah memilih untuk menutup mata terhadap hal ini karena berbagai alasan yang pertama dan terutama terkait dengan ketergantungan besar di bidang ekonomi dan pertahanan,” ujar Vladimir Putin dilansir dari RT.
Putin melihat jika sekutu Amerika melihat perlawanan dengan Rusia sebagai ajang pemersatu. Putin mengambil contoh Canberra tiba-tiba keluar dari kontrak dengan Pabrikan Prancis dan lebih memilih Amerika Serikat.
Putin menyebut jika hal itu merupakan langkah yang memalukan untuk Paris.
“Insiden itu memalukan bagi Paris,” ungkap Putin.
Putin mengungkapkan rasa optimisnya akan menang dalam perang yang sedang dijalaninya melawan Ukraina dan NATO karena Rusia berniat menghormati setiap orang di kepentingan internasional.
“Pada akhirnya, sikap seperti itu, perjuangan untuk dunia multipolar, untuk menghormati setiap orang di arena internasional, untuk mempertimbangkan kepentingan semua orang, saya tidak ragu sedikitpun, akan menang,” tegas Putin.
Putin juga menyebut jika Barat hanya akan puas jika Rusia terpecah menjadi beberapa negara merdeka.
Jika hal itu terjadi maka Barat akan mengendalikan di negara-negara penghasil dibawah kendalinya.
Tak hanya itu, keputusannya di awal pekan ini untuk tidak berpartisipasi dalam New Start Treaty yang berisi perjanjian nuklir terakhir yang tersisa antara Moskow dan Washington dilakukan agar menjaga kedaulatan Rusia.
Presiden Rusia ini menyebut penting mengambil tindakan itu karena NATO dirasa lebih agresif mengancam kemenangan Rusia.
Selain itu, pasukan khusus Rusia mengumumkan jika mereka kini sudah menggunakan sistem baru dengan drone kamikaze.
Dikutip dari Ria Novosti, Unit pasukan khusus Rusia ini menggunakan sistem pengintaian dan serangan baru dengan drone kamikaze kecil.
Drone Kamikaze ini mampu secara otomatis memilih rute ke target di zona operasi khusus untuk menyerbu posisi Ukraina.
"Unit pasukan khusus Rusia di zona NVO selama penyerangan terhadap posisi Ukraina, terutama di daerah perkotaan, menggunakan sistem pengintaian dan serangan domestik baru menggunakan drone tipe kipas kecil," kata lawan bicara badan tersebut.