LINIMASA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengantongi sejumlah nama-nama penjual motor gede (moge) Harkey Davidson yang diduga Aparatur Sipil Negara (ASN) Ditjen Pajak.
"Kita angkut nama-nama penjualnya ke Inspektorat Kementerian Keuangan, nama-nama ini pegawai siapa? Kita menduga kan ini pegawai Ditjen Pajak, tapi sebenarnya namanya sudah kita kumpulin dan sore ini kita bawa ke Kemenkeu untuk dicarikan, ada enggak nama pegawainya," kata Deputi Bidang Pencegahan KPK Pahala Nainggolan.
Selain itu, Pahala mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan Samsat untuk meemriksa identitas pemilik moge tersebut.
"Kita mulai dengan Samsat, biasanya gitu dan di Samsat itu kita dikasih impornya dari mana, kapan, itu bisa kita cari. Oleh karena itu sebelum kita cari ke sana, kan kita cari dulu yang paling sederhana aja, nama, BPKB," tuturnya.
Baca Juga:Tatapan Kosong Aldila Jelita Saat Indra Bekti Bilang sang Istri Tercipta untuk...
Meski begitu, Pahala berharap publik tidak langsung menyimpulkan tanpa bukti yang kuat, apakah penjual moge tersebut merupakan ASN Ditjen pajak atau bukan.
"Bisa jadi bukan (pegawai) pajak, bisa jadi istrinya anaknya, kan enggak tahu," katanya.
Sebelumnya, situs jual beli online mendadak ramai dengan kemunculan penjual moge Harley Davidson.
Sejumlah warganet pun berpendapat bahwa moge tersebut dijual oleh ASN Ditjen Pajak.
Anggapan tersebut diawali setelah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memerintahkan membubarkan klub moge Blasting Rijder DJP yang merupakan klub moge ASN Ditjen Pajak.
Baca Juga:Berkaca-kaca, Indra Bekti Ungkap Hal Ini setelah Digugat Cerai Aldila Jelita
Melalui akun media sosialnya @smindrawati meminta pembubaran klub moge tersebut setelah beredarnya foto Ditjen Pajak Suryo Utomo bersama pegawai tengah menaiki moge bareng klub Blasting Rijder DJP. (Sumber: ANTARA)