LINIMASA - Pemerintah Amerika Serikat (AS) meminta semua pihak tetap menaati peraturan terkait sanksi kepada Rusia setelah Vladimir Putin melakukan invasi ke Ukraina.
AS mengingatkan, kegagalan menaati sebuah aturan yang diterapkan bisa menyebabkan potensi penuntutan atau tindakan penegakan hukum.
AS mengancam pelaku bisnis atau perusahaan-perusahaan yang bermain curang untuk sengaja mengirim barang secara ilegal ke wilayah Rusia.
Taktik yang digunakan untuk menghindari pembatasan dan sanksi terhadap Rusia yakni dengan cara mengaburkan pengiriman ke jalur-jalur yang tidak populer sebelumnya.
Baca Juga:Update: Polisi Ungkap Bengisnya Mario Dandy, Lihat David Terkapar Lemas Malah Dimuntahi...
Selain itu, penggunaan perusahaan cangkak dan pengaburan informasi pengiriman pun menjadi akal-akalan perusahaan yang memasok barang-barang ke Rusia.
Negara-negara seperti Cina, Armenia, Turki, dan Uzbekistan menjadi negara yang digunakan sebagai Transshipment point untuk secara ilegal menglaihkan barang-barang terlarang menuju Rusia atau Belarusia.
"Bisnis daris emua lapisan harus bertindak secara bertanggung jawab dengan menerapkan kontrol kepatuhan yang ketat," tambah isi pemberitahuan AS tersebut.
Uni Eropa, AS, dan mitra lainnya telah memberlakukan sejumlah sanksi terhadap individu ataupun entitas setelah pasukan Rusia menginvasi Ukraina setahun yang lalu.
Komplotan antar negara tersebut berusaha menimbulkan kerugian ekonomi di Moskow. Sanksi membekukan aset AS dan mencegah bisnis dilakukan bersama pihak yang terkena sanksi yakni Rusia.
Departemen perdagangan AS baru-baru ini memberlakukan pembatasan ekspir pada hampir 90 perusahaan Rusia dan negara ketiga, termasuk beberapa di Cina, karena terbukti terlibat dalam penghindaran sanksi untuk mendukung sektor pertahanan Rusia dan melarang mereka membeli barang-barang seperti semikonduktor.
Baca Juga:Erick Thohir Tuding Media Vietnam Lakukan Psywar Lewat Isu Pergantian Pelatih Shin Tae-yong
AS pun berusaha mencegah komponen yang ditemukan di pesawat tak berawak Iran masuk ke medan perang Ukraina. (Antara)