LINIMASA - Dikenal sebagai muslim yang taat beribadah, Sadio Mane menjadi contoh kesederhanaan dari pemain sepak bola muslim.
Setelah sukses bermain di Liverpool, Sadio Mane diboyong raksasa Jerman, Bayern Munchen.
Sadio Mane banyak digemari bukan hanya dari cara dia memainkan si kulit bundar, namun dia juga banyak diidolakan karena akhlaknya yang mulia.
Sadio Mane dikenal di lingkungan Bayern Munchen sebagai sosok yang mudah bergaul dan bersahaja.
Baca Juga:Hukum Sikat Gigi Saat Puasa, Bisa Batal atau Tidak?
Tiga pelajaran hidup yang bisa diambil dari kisah sukses Sadio Mane sebagai pesepakbola muslim.
1. Mengisi Waktu dengan Membaca Al-Qur'an
Menjadi pesepak bola kelas dunia, rupanya tak membuat Sadio Mane lupa waktu untuk beribadah kepada Allah SWT.
Hal itu terbukti dari dirinya yang meluangkan waktu untuk membaca Al-Qur'an disela-sela kesibukan bermain di Bayern Munchen.
Saat itu Bayern Munchen sedang melakukan perjalanan untuk bertanding dengan Bayern Leverkusen.
Tampak, Sadio Mane yang sedang di pesawat terlihat memegang Alquran di pangkuannya sambil tersenyum.
2. Membersihkan Toilet Masjid
Menjadi pesepak bola kelas dunia tak lantas membuat Sadio Mane terjebak dalam jurang kesombongan. Hal itu terbukti saat dirinya masih memperkuat Liverpool.
Imam Masjid di Liverpool mengungkapkan jika Sadio Mane suka membantu marbot masjid membersihkan toilet masjid.
"Sadio Mane punya Bentley di rumahnya, tapi kalau pergi ke masjid dia dengan mobil biasa. Dia tidak mencari perhatian, bahkan terkadang dia membantu kami membersihkan toilet masjid,” kata imam masjid di Liverpool.
3. Memiliki Sifat Dermawan
Sadio Mane mengungkapkan jika ia lebih merasa bahagia untuk membantu masyarakat di desanya di Senegal yang masih banyak kekurangan dari sisi keuangan.
“Kenapa saya mesti menginginkan 10 mobil Ferrari, 20 jam tangan berlian, atau dua jet pribadi? Saya membangun sekolah, rumah sakit. Kami menyediakan pakaian, sepatu, makanan untuk orang-orang yang benar-benar kesusahan,” ujar Sadio Mane, dikutip dari ESPN.
Sadio Mane lebih bahagia saat orang-orang di desanya mendapatkan Rezeki yang telah diberikan kepadanya.
“Saya lebih suka orang-orang di desa saya mendapatkan juga dari apa yang telah diberikan kehidupan kepada saya,” sambungnya.