LINIMASA - Arya Saloka lagi-lagi kena berita hoaks yang menyinggung soal hubungannya dengan Putri Anne.
Baru-baru ini beredar video soal Putri Anne yang disebut-sebut tengah hamil mengandung anak kedua hasil dari pernikahannya dengan Arya Saloka.
Dalam video tersebut dikabarkan Arya Saloka merasa kecewa dengan kehamilan sang istri. Pasalnya, kehamilan tersebut akan menghalangi dirinya untuk bercerai.
Video tersebut dibagikan dan diunggah oleh kanal YouTube bernama 'Amanda Chanel' pada 21 Maret 2023. Hingga saat ini video tersebut sudah ditonton lebih dari dan telah ditonton lebih dari 1,8 ribu kali tayangan.
Baca Juga:Marak Digunakan, Ini 5 Keuntungan Menggunakan E-Wallet untuk Bertransaksi
Dalam unggahannya, akun dengan 5,01 ribu subscriber itu menyebut Arya Saloka gagal bercerai karena Putri Anne hamil lagi. Dalam judul videonya, ditulis sebagai berikut.
"kabar terbaru sore ini || gagal bercerai putri Anne hamil lagi..!!"
Sementara itu, dalam thumbnail video tampak foto Arya Saloka dan Putri Anne yang sedang diperiksa kandungannya oleh seorang dokter. Dalam thumbnail tertulis judul 'BREAKING NEWS. PERNYATAAN DOKTER BAYI. ARYA KECEWA DENGAN KANDUNGAN KEDUA'.
Lalu benarkah klaim yang beredar tersebut?
PENJELASAN
Berdasarkan hasil penelusuran tim Linimasa, klaim soal Putri Anne hamil anak kedua dan membuat Arya Saloka kecewa adalah salah.
Faktanya, isi video berdurasikan 8 menit 46 detik tersebut tak ditemukan informasi sesuai apa yang dituliskan pada klaim judul maupun thumbnail.
Unggahan video tersebut menarasikan soal rumor rumah tangga Putri Anne dan Arya Saloka yang dirusak oleh Amanda Manopo.
Namun, rumor tersebut terbantahkan karena tidak ada bukti yang kredibel dan rumah tangga Putri Anne dengan Arya Saloka hingga kini masih baik-baik saja.
Hingga saat ini, tidak ada informasi atau berita valid dan kredibel mengenai kabar Putri Anne yang kembali hamil dan mengandung anak kedua.
KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan di atas, maka kabar Arya Saloka kecewa karena Putri Anne hamil anak kedua adalah keliru.
Dengan demikian, informasi yang telah tersebar tersebut masuk dalam hoaks kategori konten manipulasi.