LINIMASA - Konser Coldplay di Indonesia ditolak oleh perkumpulan Persaudaraan Alumni atau PA 212. Penolakan tersebut lantaran isu LGBT yang dibawa oleh band beraliran britpop tersebut.
Dalam sebuah konser, Chris Martin pernah kedapatan mengibarkan bendera warna warni yang menjadi simbol kaum LGBT.
Ustaz Derry Sulaiman pun angkat bicara terkait masalah tersebut. Ustaz Derry Sulaiman memiliki pandangan berbeda terkait apa yang dikampanyekan Coldplay termasuk memiliki kesan mendukung kaum minoritas, LGBT.
Menurutnya, apa yang disampaikan Coldplay dalam lagu atau segala tindakannya di atas panggung mencerminkan keyakinan Chris Martin dan kolega. Menurut Derry, agama personel Coldplay bukan Islam.
Baca Juga:HOT NEWS! Detik-Detik Inara Rusli Lepas Cadar hingga Gege Dituding Kekasih Gelap Desta
"Coldplay agamanya bukan Islam, tentu lirik lagunya, ia akan menyampaikan keyakinan dia," kata Ustaz Derry Sulaiman ditemui di kawasan Senopati, Jakarta Selatan pada Kamis (18/5/2023), melansir Suara.com.
Lebih jauh, Derry Sulaiman pun mengatakan kalau orang-orang akan lebih banyak menyanyikan lagu Coldplay tanpa memahami maknanya.
"Nggak ngerti lagunya, tapi ikut nyanyi. Ya hanya sekadar memori aja," kata Ustaz Derry Sulaiman.
Ia kemudian membandingkan dengan konser Slipknot di helatan Hammersonic beberapa waktu lalu. Ustaz Derry tidak menentang kehadiran band bergenre nu metal tersebut di Indonesia.
"Band Slipknot datang, aku nggak ada masalah," tegasnya.
Baca Juga:Inara Rusli Lepas Cadar demi Hidupi sang Buah Hati, Netizen Berdecak Kagum Sekaligus Terharu
Ustaz Derry Sulaiman justru berpendapat tentang berdakwah via jalur musik. Menurutnya, bisa jadi musik menjadi ladang hidayah seperti yang dialami dirinya yang hijrah karena dunia hiburan.
"Aku musisi, mengenal Islam dari tempat hiburan. Makanya aku memahami dakwah itu seperti cahaya," kata Ustaz Derry Sulaiman.
"Tidak mungkin pula kan, cahaya takut pada kegelapan," tutupnya.