Usai Gelar Perkara dan Temukan Cukup Bukti, Laporan Dugaan Pencabulan Mario Dandy terhadap AG Naik Tahap Penyidikan

Penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya menaikkan status perkara laporan yanng dilayangkan pihakk anaak AG (15) terkait dugaan pencabulan yanng dilakukan Mario Dandy Satriyo masuk tahap pennyidikan.

Ceng Syihab
Sabtu, 27 Mei 2023 | 11:15 WIB
Usai Gelar Perkara dan Temukan Cukup Bukti, Laporan Dugaan Pencabulan Mario Dandy terhadap AG Naik Tahap Penyidikan
Mario Dandy dan Shane Lukas tiba di PN Jakarta Selatan, Selasa (4/4/2023). (Suara,com/Rakha)

LINIMASA - Penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya menaikkan status perkara laporan yanng dilayangkan pihakk anaak AG (15) terkait dugaan pencabulan yanng dilakukan Mario Dandy Satriyo masuk tahap pennyidikan.

Peningkatan status laporan tersebut usai pihak kepolisian melaksanakan gelar perkara pada Jumat (26/5/2023).

“Menaikkan proses penyelidikan ke proses penyidikan,” ujar Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi, Sabtu (27/5/2023).

Lebih lanjut, Hengki menyampaikan peninngkatan status perkara tersebut berdasarkan adanya dugaan peristiwa pidana yang ditemukan penyidik.

Baca Juga:Bantah Isu Nikah Siri dan Tinggah Serumah dengan Dito Mahendra, Nindy Ayunda: Kami Berhubungan Layaknya Orang Pacaran

Kemudian, Henggki manambahkan bahwa bahwa penyidik sudah mendapatkan bukti cukup untuk menaikkan status perkara tersebut dari penyelidikan menjadi penyidikan.

“Penyidik dalam proses penyelidikan telah menemukan dugaan peristiwa pidana dalam perkara ini. Dan setelah dilakukan gelar perkara, penyidik memiliki bukti permulaan yang cukup,” jelasnya.

Dalam laporan tersebut, Mario Dandy dikenai sangkaan tindak pidana Persetubuhan dan atau Pencabulan terhadap anak dibawah umur sebagaimana dimaksud dalam Tindak pidana Kejahatan Perlindungan Anak Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dalam Pasal 76D Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 juncto Pasal 81 dan atau Pasal 76E juncto Pasal 82 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2022 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman pidana paling singkat 5 tahun dan paling lama 15 tahun dan denda paling banyak Rp 5 miliar.

REKOMENDASI

BERITA TERKAIT

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak