LINIMASA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan Pemerintah dan Bank Indonesia berhasil melakukan kerja sama dengan baik untuk menurunkan tingkat inflasi yang beberapa waktu kebelakang cukup mengkhawatirkan.
"Indonesia termasuk negara yang sukses menurunkan inflasi tanpa mengorbankan pertumbuhan ekonomi karena kenaikan suku bunga yang ekstrem. Ini berkat kerja sama fiskal dan moneter antara pemerintah dan bank sentral," kata Sri Mulyani pada Kamis (1/6/2023), melansir Suara.com.
Pemerintah dan Bank Indonesia sepakat untuk tetap konsisten dalam menjaga inflasi di kisaran 3,0 persen ± 1 persen pada 2023. Hal itu dimaksudkan untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
Meski begitu, Sri Mulyani mengatakan masih terdapat potensi risiko inflasi di masa mendatang.
Baca Juga:CEK FAKTA: Langsung Debut! Pemain AC Milan Keturunan Betawi Gembira Perkuat Timnas Indonesia
"Dalam konteks Indonesia, target inflasi yang ditetapkan adalah 3,0% ± 1% sebagaimana tercantum dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan menjadi indikator bagi bank sentral," ucap dia.
Terdapat beberapa langkah strategis yang diambil untuk menjaga inflasi melalui penguatan koordinasi di tingkat pusat dan daerah. Salah satunya seperti memperkuat koordinasi kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan mendorong pemulihan ekonomi nasional.
Selain itu, Sri Mulyani menilai Pemerintah dan Bank Indonesia perlu menjaga inflasi pada komponen harga yang diatur oleh pemerintah atau harga yang ditentukan pemerintah (administered prices).
Ditambah, lanjut dia, pemerintah harus menjaga inflasi pada komponen makanan yang cenderung volatil, terutama pada periode perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional, sehingga pada akhir tahun inflasi tetap berada dalam kisaran 3,0 hingga 5,0 persen.
Kerja sama yang erat antara pemerintah dan bank sentral menjadi kunci kesuksesan dalam menangani inflasi di Indonesia. Langkah-langkah yang dilakukan berfokus pada stabilitas makro ekonomi, pengawasan terhadap harga-harga yang diatur pemerintah, serta penanganan inflasi pada sektor makanan yang rawan fluktuasi.
Baca Juga:Lantaran Asam Lambung, Johnny G Plate Batal Jalani Pemeriksaan
Dengan menjaga inflasi pada tingkat yang terkendali, Indonesia dapat menciptakan lingkungan ekonomi yang stabil dan mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan.
“Sehingga untuk Indonesia, menangani inflasi enggak selalu harus pakai monetary policy. Makanya, Pak Gubernur (Bank Indonesia) naikin suku bunganya enggak setinggi dan seekstrim bank sentral negara lain, tapi inflasi Indonesia turun. Karena apa? Karena kita menangani dari sisi pemerintah, sisi (volatile) food, dan administered price,” katanya.