LINIMASA - Dalam sistem moneter, obligasi adalah instrumen keuangan yang umum digunakan oleh pemerintah, perusahaan, dan entitas lainnya untuk meminjam dana dari investor.
Obligasi memberikan kesempatan bagi investor untuk mendapatkan pengembalian atas investasi mereka dalam bentuk pembayaran bunga secara teratur dan pengembalian pokok pada saat jatuh tempo.
Obligasi dapat dianggap sebagai janji utang yang diterbitkan oleh penerbit obligasi kepada investor.
Penerbit obligasi, yang dapat berupa pemerintah atau perusahaan, mengumpulkan dana dari investor dengan menjual obligasi. Dalam hal ini, investor bertindak sebagai kreditur yang memberikan pinjaman kepada penerbit obligasi.
Baca Juga:PAN Bertandang ke Markas Banteng, Disambut Gelak Tawa oleh Sekjen DPP PDIP
Terdapat beberapa komponen obligasi, di antaranya:
Nilai nominal
Nilai nominal obligasi, juga dikenal sebagai nilai par atau nilai pokok, adalah jumlah utama yang dipinjam oleh penerbit obligasi dan harus dikembalikan kepada investor pada saat jatuh tempo.
Tingkat bunga
Obligasi membayar bunga kepada pemegang obligasi sebagai kompensasi atas pinjaman yang diberikan. Tingkat bunga obligasi, juga dikenal sebagai kupon obligasi, ditentukan pada saat penerbitan dan dinyatakan sebagai persentase dari nilai nominal.
Baca Juga:CEK FAKTA: Dikontrak 6 Tahun, PSSI Kenalkan Joachim Low Jadi Dirtek Baru Timnas Indonesia
Pembayaran bunga biasanya dilakukan secara periodik, misalnya setiap enam bulan atau satu tahun.
Jatuh tempo
Jatuh tempo obligasi adalah tanggal di mana penerbit obligasi harus mengembalikan nilai nominal kepada investor. Obligasi dapat memiliki jatuh tempo pendek (kurang dari satu tahun), menengah (antara satu hingga sepuluh tahun), atau panjang (lebih dari sepuluh tahun).
Rating obligasi
Pihak penilaian kredit memberikan peringkat kepada obligasi untuk mencerminkan risiko kredit yang terkait. Peringkat ini dapat membantu investor memahami risiko investasi yang terkait dengan obligasi yang diterbitkan.
Selain itu, obligasi pun memiliki beberapa manfaat bagi sebuah perusahaan ataupun entitas yang lebih besar, di antaranya:
Penghasilan tetap
Obligasi memberikan penghasilan tetap dalam bentuk pembayaran bunga secara periodik. Ini dapat menjadi sumber pendapatan yang stabil bagi investor.
Diversifikasi portofolio
Obligasi dapat menjadi bagian dari strategi diversifikasi portofolio, membantu mengurangi risiko dengan menyebarkan investasi ke berbagai instrumen keuangan.
Keamanan
Obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah sering dianggap sebagai investasi yang relatif aman. Meskipun ada risiko gagal bayar, risikonya dianggap lebih rendah dibandingkan dengan saham atau investasi lain yang lebih berisiko.
Likuiditas
Obligasi yang diperdagangkan di pasar sekunder memberikan investor kemampuan untuk membeli atau menjual obligasi sebelum jatuh tempo.
Hal tersebut memberikan likuiditas dan fleksibilitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan obligasi yang tidak dapat diperdagangkan.