LINIMASA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengusulkan adanya suntikan Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp8 triliun pada 2024, bagi salah satu perusahaan pelat merah, PT Wijaya Karya Tbk (Wika).
Hal itu diusulkan Erick Thohir saat melakukan rapat kerja dengar pendapat bersama Komisi VI DPR RI, pada Senin (5/6/2023).
Erick mengatakan PMN tersebut sebetulnya sudah diusulkan untuk 2023, tapi Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memutuskan PMN Wika akan masuk dalam anggaran 2024.
Berdasarkan rapat internal bersama Presiden Joko Widodo pada 28 April 2023, ada tambahan PMN senilai Rp25,06 triliun dengan rincian untk PT Hutama Karya (Persero) senilai Rp12,5 triliun, Wika Rp8 triliun, serta IFG sebesar Rp3,56 triliun.
Baca Juga:Soal Kasus TPPU Bupati Ricky Ham Pagawak, Presenter Brigita Manohara Penuhi Panggilan KPK
“Kita mengusulkan waktu itu sebenernya di PMN tahun ini tambahan Rp3,56 triliun [untuk IFG], lalu WIKA Rp8 triliun, dan Hutama Karya Rp12,5 triliun, tetapi dari Menteri Keuangan sudah diputuskan ini masuk justru di PMN 2024,” ucap Erick.
Wakil Menteri II BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan PMN yang diberikan untuk Wika memiliki tujuan untuk penguatan modal.
“Saat ini yang kita ajukan sebagai tambahan PMN 2023 yang akan cair di awal 2024 sebesar Rp8 triliun untuk penguatan permodalan WIKA yang memang saat ini sedang mengalami restrukturisasi keuangan,” kata Tiko.