LINIMASA - Provinsi Lampung masih menjadi sorotan usai sebuah video di media sosial yang menarasikan Gubernur Lampung diamuk BIN (Badan Intelegen Nasional.
Video itu berjudul "UPDATE SORE GUBERNUR LAMPUNG C1UT SEKET1KA KETUA BIN MURKA HINGGA NEK4T LAKUKAN INI" diunggah oleh akun Facebook bernama Seputar Netizen.
Video ini menampilkan seorang pria yang mengenakan pakaian berwarna oranye, yang secara keliru dikaitkan dengan penangkapan oleh pihak berwajib, dengan judul "BREAKING NEWS LIVE KURANG AJAR ANDA MAKAN UANG RAKYAT". Video tersebut diunggah pada tanggal 3 Juni 2023.
Melalui penelusuran yang dilakukan oleh Turnbackhoax.id, berikut adalah temuan yang ditemukan:
Baca Juga:Jokowi Dikritik karena Masalah Cawe-Cawe di Pilpres 2024, Hasto Klaim Hanya PDIP yang Bela Presiden
Judul video menyebutkan Ketua BIN.
Fakta: Video tersebut tidak berhubungan dengan BIN.
Thumbnail foto tidak sesuai dengan yang disebutkan dalam judul.
Fakta: Foto tersebut merupakan hasil editan. Salah satu sumber foto yang digunakan dalam video ini diambil dari detikNews pada tanggal 26 Februari 2020 dengan konteks yang berbeda, yaitu "Palembang - Satres Narkoba Polrestabes Palembang menangkap pengedar beserta barang bukti 700 gram sabu. Rencananya, barang haram tersebut akan diedarkan di Kota Pempek...."
Konten video berisi potongan-potongan materi dari berbagai sumber.
Baca Juga:Erick Thohir Bakal Suntik Modal PT Wika Sebesar Rp8 Triliun, dari Mana Sumbernya?
Fakta: Konten video tersebut tidak berhubungan dengan judul. Salah satu potongan video yang memiliki konteks yang benar berasal dari KOMPASTV di YouTube pada tanggal 7 Mei 2023 dengan kalimat, "JAKARTA, KOMPAS.TV Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan yang merupakan putra asal Lampung mengaku malu dan kecewa melihat kondisi infrastruktur jalanan di kampung halamannya...."
Referensi video lainnya ditemukan melalui Google Videos dengan kata kunci: "zulhas malu lampung jokowi".
Catatan Redaksi
Artikel ini merupakan bagian dari konten Cek Fakta Linimasa Suara.com. Artikel ini dibuat dengan seakurat mungkin menggunakan sumber yang jelas, namun tidak dapat dijadikan acuan kebenaran yang mutlak karena masih terdapat potensi adanya informasi yang salah.
Kami mengundang pembaca (publik) untuk memberikan komentar/kritik melalui kolom komentar di setiap konten terkait, mengontak Redaksi Suara.com, atau menyampaikan isu/klaim yang perlu diverifikasi atau diperiksa faktanya melalui email [email protected].
