Apakah Anak yang Tiap Hari Mengkonsumsi Daging Bisa Hiperaktif? Begini Kata dr. Zaidul Akbar

Daging merupakan sumber makanan berprotein tinggi yang sangat baik bagi tubuh. Sebagai sumber protein yang lengkap, daging dapat menjadi bagian dari pola makan sehat untuk anak-anak.

Fuji R
Selasa, 06 Juni 2023 | 20:20 WIB
Apakah Anak yang Tiap Hari Mengkonsumsi Daging Bisa Hiperaktif? Begini Kata dr. Zaidul Akbar
Zaidul Akbar. (suara.com)

LINIMASA - Daging merupakan sumber makanan berprotein tinggi yang sangat baik bagi tubuh.

Protein sendiri memiliki peran penting dalam membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, serta berperan dalam pembentukan enzim, hormon, dan sistem kekebalan tubuh.

Adapun jenis daging-dagingan yang biasa dikonsumsi yakni daging sapi, daging ayam , daging domba dan lainnya.

Sebagai sumber protein yang lengkap, daging dapat menjadi bagian dari pola makan sehat untuk anak-anak.

Baca Juga:Cek Fakta: Amanda Manopo Tampil Anggun Pakai Baju Adat Jawa Saat Resepsi Nikah dengan Arya Saloka, Benarkah?

Namun, apakah anak yang tiap hari diberi konsumsi daging bisa menyebabkan hiperkatif?

Dokter Zaidul Akbar memberikan pandangan terkait pertanyaan tersebut.

Menurutnya, tidak jadi masalah apabila anak kecil terus mengkonsumsi daging setiap hari.

Namun, yang dilarang untuk dikonsumsi secara berlebihan yakni produk-produk yang mengandung gula tinggi.

"Yang saya tahu kalau produk yang mengandung gula tinggi iya, tapi kalu protein yang kayak begini kayaknya sih enggak yang gitu-gitu amat ya," ujar dr. Zaidul Akbar sebagaimana dilansir dari kanal YouTube dr. Zaidul Akbar Official, Selasa (6/6/2023).

Baca Juga:Harta Karun Tersembunyi Indonesia Berada di 2 Pulau Ini, Apa ya?

Selain itu, terkait dengan anak yang hiperaktif atau autis, dr. Zaidul Akbar pun menjelaskan bahwa tak ada larangan bagi mereka memakan daging, yang perlu diwaspadai yakni apabila mengkonsumsi produk yang mengandung gula tinggi karena itu dapat menimbulkan tantrum.

"Setahu saya kalau misalkan anak-anak hiperaktif atau autis itu salah satu yang tanda kutip 'haram' bagi mereka dikasih produk-produk yang mengandung gula tinggi, itu biasanya relate sama aktivitas mereka," ujarnya.

"Saya pernah lihat ada anak yang seperti itu, lalu ada produk yang dia makan mengandung gula tinggi, dia langsung tantrum," sambungnya.

Menurut dr. Zaidul Akbar, tidak menjadi masalah apabila seorang anak itu aktif asalkan tidak berlebihan dan mengganggu lingkungan sekitar.

"Apalagi anak-anak kecenderungan dia misalkan dia aktif ya ga masalah, kecuali aktifnya berlebihan maksudnya menganggu, kalo enggak ya anak-anak memang harus aktif lah justru," tuturnya.

REKOMENDASI

BERITA TERKAIT

Lifestyle

Terkini

Tampilkan lebih banyak