LINIMASA - Topik tentang berhubungan seks saat menstruasi,masih menjadi perbincangan hangat hingga kini. Pro dan kontra apakah boleh melakukan hubungan seks saat pasangan menstruasi masih menjadi perdebatan.
Berdasarkan kacamata medis, ternyata memang sah-sah saja berhubungan intim saat sedang mengalami haid atau menstruasi. Namun, kamu tetap harus memperhatikan banyak hal agar terhindar dari risiko bahaya yang mengintai akibat bersenggama saat pasangan sedang haid.
Meski begitu, senggama saat mestruasi tidak terlepas dari risiko yang bisa terjadi. Penting untuk memahami risiko ini agar dapat membuat keputusan yang bijaksana mengenai aktivitas seksual saat periode menstruasi.
Berikut ini beberapa risiko yang bisa saja terjadi saat memaksakan diri melakukan hubungan seks saat pasangan sedang haid atau menstruasi, sebagaimana mengutip dari laman Alodokter:
Baca Juga:Awas! Efek Negatif Bercinta Tiap Hari, Kepuasan Tidak Didapat dari Seringnya Keramas
Salah satu risiko yang perlu diperhatikan adalah penularan infeksi menular seksual. Ketika berhubungan intim saat menstruasi tanpa menggunakan kondom, terjadi kontak langsung antara penis dan darah menstruasi.
Hal tersebut dapat menyebabkan penularan kuman dan virus yang terdapat dalam darah menstruasi ke pasangan.
Oleh karena itu, sangat disarankan untuk tidak melakukan hubungan seksual saat menstruasi, terutama jika kamu atau pasangan memiliki penyakit menular seksual yang dapat ditularkan melalui darah atau air mani, seperti HIV, gonore, sifilis, atau hepatitis B.
Infeksi jamur vagina
Baca Juga:TERBONGKAR! Ternyata Ini Pekerjaan Resmi Doddy Sudrajat, Mengaku Sempat Tak Punya Kerja
Selain itu, risiko infeksi jamur vagina juga dapat meningkat selama menstruasi. Vagina memiliki tingkat keasaman atau pH normal yang berkisar antara 3,8 hingga 4,5.
Namun, selama menstruasi, pH vagina meningkat, menciptakan kondisi yang lebih menguntungkan bagi pertumbuhan jamur.
Ini dapat menyebabkan infeksi jamur vagina yang tidak nyaman dan memerlukan perawatan medis.
Sebagian orang mungkin berpikir bahwa berhubungan seks saat menstruasi tidak akan menyebabkan kehamilan. Namun, ini adalah kesalahpahaman umum.
Meskipun peluang kehamilan lebih rendah selama menstruasi, ada kemungkinan kecil untuk terjadi kehamilan, terutama jika siklus menstruasi kamu pendek.
Misalnya, jika kamu memiliki siklus menstruasi selama 22 hari dan mengalami ovulasi segera setelah menstruasi, ada peluang bahwa sel telur dilepaskan ketika sperma masih ada di saluran reproduksi, sehingga terjadi kehamilan.
alhasil, penting untuk mempertimbangkan risiko ini sebelum memutuskan untuk berhubungan seks saat menstruasi. Jika kamu ingin mengurangi risiko infeksi dan kehamilan yang tidak diinginkan, disarankan untuk menggunakan kondom selama menstruasi.
Kondom dapat membantu melindungi kamu dan pasangan dari penularan penyakit menular seksual, serta mencegah kehamilan.
Selain itu, menjaga kebersihan diri selama menstruasi juga sangat penting. Mengganti pembalut atau tampon secara teratur dan menjaga kebersihan area genital dapat membantu mengurangi risiko infeksi.
Terakhir, tetaplah berkomunikasi terbuka dengan pasangan tentang preferensi dan keamanan seksual. Diskusikan kekhawatiran dan pertimbangan bersama untuk memastikan pengambilan keputusan yang tepat mengenai aktivitas seksual saat menstruasi.